Minggu, 09 Oktober 2016

ARTIKEL PENULISAN



ARTIKEL   PENULISAN

Pendahuluan
           Setiap penulisan tentunya memiliki standar dan aturan tersendiri dalam menulis konten-kontennya yang disesuaikan dari siapa, untuk siapa dan dimana tata cara penulisan tersebut berlaku. Secara garis besar, standar penulisan yang akan saya berikan dibawah ini kurang lebih sama dengan standar yang digunakan media ataupun sumber-sumber akademisi yang ada.
Artikel ini hanya berfungsi untuk memberikan arahan secara umum, dan beberapa pengetahuan mengenai penulisan dari berbagai sumber. Bukan untuk mengatur gaya menulis setiap orang yang tentunya memiliki karakter sendiri.
Daftar Isi yang akan di bahas :

1. Imbuhan dan kata depan
2. Penulisan huruf miring (italic)
3. Penggunaan koma
4. Penggunaan titik
5. Penulisan bilangan/angka
6. Penulisan huruf kapital
7. Penulisan kalimat langsung
8. Penulisan tautan dan konten web lainnya
9. Panduan menulis judul
10. Aturan ekstra
11. Tautan penting
ISI

1. Imbuhan kata depan
  1.     . Segala jenis kata yang berbentuk kata kerja, jika ditambah ‘di’ maka termasuk imbuhan. Kata seperti ini harus disambung.
    Contoh: dimakan, dibunuh, dibuang.
  2.       Jika kata yang yang digunakan adalah keterangan tempat, waktu, atau apapun yang bukan kata kerja, maka penggunaan ‘di’ dipisah.
    Contoh: di hati, di hari itu, di rumah.
2. Penulisan huruf miring (italic)
  1.       Huruf miring untuk menyebutkan judul karya fiksi/non-fiksi atau karya seni fisik atau digital. Contoh:
    1.       Judul film: Kemarin kami menonton film Avengers 2: Age of Ultron.
    2.       Judul game: Grand Theft Auto V jelas bukan game untuk dikonsumsi anak-anak.
    3.       Judul album: The Beatles membawakan lagu-lagu dari album Yellow Submarine.
      •       Sementara untuk lagu menggunakan kutip dua. Contoh: Lagu “Yellow Submarine” menjadi andalan The Beatles di album Yellow Submarine.
    4.       Drama: Sekolah tersebut mementaskan pertunjukan Hamlet.
    5.       Lukisan/pahatan: Da Vinci melukis Mona Lisa.
    6.       Nama media: Sudah tidak ada lagi situs bernama Games in Asia.
  2.       Huruf miring untuk kata dalam bahasa asing (usahakan cari dulu padanan kata bahasa Indonesianya melalui KBBI). Contoh:
    1.       Main game itu tidak baik untuk kejiwaan.
    2.       Mendirikan startup yang bisa exit dua kali tidaklah mudah.
  3.       Kata (dalam kalimat) yang ingin kita tekankan atau tegaskan. Contoh:
    1.       Perlu diketahui, akses internet gratis tersebut hanya berlangsung selama tiga jam.
    2.       Lenovo A7000 harus bersaing ketat dengan Xiaomi Mi4i yang sama-sama hadir dengan desain yang seksi.
  4.       Jika menyuarakan suatu hal yang diucapkan dalam hati. Contoh:
    1.       Lo? Katanya cuma sepuluh game, kok ini ada sebelas sih? Jika itu yang ada di pikiran kamu sekarang, mohon maklum.
  5.       Kata-kata tidak formal yang tidak ada di KBBI. Contoh: nyeleneh, ngeselin. Tapi rajin-rajinlah mengecek KBBI, mengingat kata-kata seperti nyokap, hero, dan dragon saja ada di KBBI.
  6.       Tambahan: Meskipun kita boleh menggunakan kata asing dengan efek italik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
    1.       Sebelum asal menggunakan kata asing, usahakan cari padanan katanya dalam bahasa Indonesia. Pengecualian untuk beberapa kata spesial seperti “startup”, “game”, nama genre, atau kata-kata lain yang bisa mempengaruhi SEO dan kenyamanan membaca.
    2.       Seandainya ada satu objek yang ditulis dengan dua kata, dan satu kata terdapat di KBBI sedangkan satunya lagi tidak, gunakan italik di seluruh kata tersebut. Contoh:
                      Kita suka main video game.
              Final Fantasy memiliki banyak mini game seru.

          c. Hindari menggunakan imbuhan bahasa Indonesia untuk kata asing.
      Contoh: 
      Kamu cukup meng-install aplikasi tersebut di handphone kamu.
        •       Lebih baik: Kamu cukup melakukan instalasi aplikasi tersebut di handphone kamu.
    1.       Hati-hati dengan penggunaan kata Bahasa Inggris yang sepertinya ada Bahasa Indonesianya.
      Contoh:
      kata “friction” memang ada padanan kata “friksi” dalam bahasa Indonesia, tapi tidak dengan“optimization” dan “optimisasi”, yang ada adalah “optimalisasi”.
      •       Cara memastikannya? Pastikan di KBBI (edisi keempat, hanya ada versi cetak). Bila menemukan kata-kata baru, maka konsultasikan terlebih dahulu pemakaiannya dengan editor, apakah kata-kata tersebut cukup umum atau tidak.
    1.       Penggunaan kata serapan dari bahasa asing yang terdiri dari dua kata bahasa Inggris disesuaikan dengan format penulisan bahasa Indonesia.
      Contoh:
      mobile game” ditulis menjadi “game mobile.
    2.       Untuk kata-kata plural atau jamak dalam Bahasa Inggris diganti menjadi format singular atau tunggal.
      Contoh :
      Lina memiliki ratusan ribu follower di Instagram dan Twitter.
        •       Bukan: Lina memiliki ratusan ribu followers di Instagram dan Twitter.
3. Pengunaan koma
  1.       Ketika mendeskripsikan banyak objek secara berurutan, objek terakhir diawali dengan kata “dan” yang sebelumnya diiringi koma. Kata “dan” tidak perlu diberi koma jika menunjukkan sesuatu yang merupakan satu-kesatuan (paket). Contoh:
    1.       Merah, kuning, hijau, dan biru.
    2.       Teman-teman yang datang ke pernikahanku antara lain adalah Joni, Doni, Tina dan adiknya, Fahmi dan orang tuanya, Bento, dan juga Andri.
  2.       Untuk memisahkan sebuah kalimat yang memiliki dua makna berlawanan (positif dan negatif). Contoh:
    1.       Meskipun game tersebut sangat mahal, tapi pengalaman yang ditawarkan sangatlah berkualitas.
    2.        Fahmi tidak bekerja sebagai satpam di Indomaret, melainkan sebagai penulis di Majalah abc.
4. Penggunaan titik
  1.       Titik digunakan untuk mengakhiri kalimat.
  2.       Singkatan yang berupa titel. Jika singkatan berada di akhir kalimat, tidak perlu ditulis titik dua kali. Contoh: S.H., K.H., B.Sc., Super Mario Bros. (Bros. diberi titik karena singkatan dari brothers).
5. Penulisan bilangan angka
  1.       Untuk menulis bilangan yang terdiri dari dua kata atau kurang, gunakan huruf. Untuk bilangan yang penulisannya lebih dari dua kata, gunakan angka.
    Contoh:
    1.       Setiap hari Erfan melakukan push-up sebanyak lima puluh kali.
    2.       Sejauh ini dia sudah 23 kali melakukan kesalahan.
    3.       Lima aplikasi terbaik untuk mencari teman kencan.
  2.       Peraturan di atas tidak berlaku untuk tanggal atau rincian berurutan.
    Contoh:
    1.       Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945.
    2.       Korban bencana mendapatkan bantuan berupa 200 boks Indomie, 50 karung beras, dan 2 rim selimut.
  3.      Untuk menulis uang, mata uang dan nominal uang ditulis dengan menggunakan simbol dan tidak perlu diberi spasi. Selain itu mata uang asing harus kita konversikan menggunakan Google, ditambah dengan kata “sekitar”.
    Contoh:
    1.       Dia menjual koleksi pribadinya tersebut dengan harga Rp100.000.
    2.       Game tersebut akan dijual seharga $35 (sekitar Rp462.000).
    3.       Game besutan Artoncode ini berhasil melewati target CA$68.000 (sekitar Rp710 juta) di kampanye Kickstarter mereka.
  4.       Penulisan satuan (MB, MP, dan lain-lain) menggunakan spasi. Contoh:
    1.       Smartphone terbaru besutan Xiaomi ini dibekali kamera berkekuatan 5 MP.
    2.       Grand Theft Auto V mensyaratkan ketersediaan kapasitas hard disk sebesar 65 GB.
  5.       Penulisan persentase.
    1.       Penulisannya menggunakan aturan yang sama dengan penulisan angka. Kecuali di judul, persen ditulis tidak dengan simbol (%) tapi dengan kata “persen”. Contoh:
      •      Lima puluh persen gamer penyuka RPG adalah pemain RTS.
      •      Judul Artikel: Steam Berikan Diskon Sampai dengan 80%
    2.       Untuk penulisan persentase yang tidak bulat. Contohnya 12,558 persen dibulatkan menjadi dua koma di belakang (12,55 persen).
6. Penulisan huruf kapital
  1.       Awal kalimat.
  2.       Nama orang, tempat, hari, bulan, hari besar, nama agama, kitab, nama Tuhan atau dewa.
  3.       Beberapa kata yang biasa ditulis kecil akan menjadi kapital jika dibarengi dengan kata-kata tertentu.
    Contoh:
    1.       Kota Bandung, Kota Kembang, Danau Toba, Asia Tenggara.
  4.       Jika nama daerah digunakan untuk mendeskripsikan sesuatu, maka ditulis kecil dengan nama daerah yang besar.
    Contoh:
    1.       Fahmi memelihara harimau Sumatera.
    2.       Dia membeli pempek Palembang.
    3.       Tambahan: Jangan tertukar dengan istilah yang tidak sesuai dengan geografis. Contoh: kunci inggris, gula jawa, petai cina.
  5.       Penulisan singkatan memiliki beberapa aturan berbeda.
    1.       Singkatan yang dibentuk dari huruf pertama setiap kata maka ditulis dengan kapital semua. Contoh: MPR, ITB, PDI.
    2.       Singkatan yang dibentuk dari suku kata dan merupakan nama badan ditulis kapital hanya di huruf pertama. Contoh: Menkominfo, Bapenas, Pramuka.
    3.       Singkatan yang dibentuk dari suku kata ditulis dengan huruf kecil semua. Contoh: tilang, pemilu, sosbud.
  6.       Nama gelar atau jabatan yang diikuti nama orang, pengecualian untuk dokter (dr.). Jika tidak diikuti nama jangan ditulis kapital. Contoh:
    1.       Saya bertemu Presiden Joko Widodo.
    2.       Setelah lulus S3, dia dipanggil Dr.Risky. -> tanpa spasi
    3.       Squall berobat ke dr.Kadowaki. ->tanpa spasi
    4.       Adikku bercita-cita ingin menjadi presiden.
7. Penulisan kalimat langsung
  1.       Biasanya digunakan pada kutipan dari hasil wawancara.
    1.       menggunakan kutip dua dan diakhiri dengan koma. Contoh:
      •     “Setiap jamur bisa diolah menjadi makanan dan dijadikan karya seni,” jelasnya.
    2.       Diakhiri dengan titik bila subjek sudah memberikan pernyataan. Contoh:
      •      Fahmi mengatakan, “Game ini jelas bisa diselesaikan dalam semalam.”
8. Penulisan tautan dan konten web lainnya
  1.       Jika tautan yang dipasang menuju Tech in Asia Indonesia, tidak perlu buka di tab baru. Kalau tautan mengarah ke situs lain, kotak Open Link in New Tab harus dicontreng.
  2.       Untuk memasukkan video dari YouTube, cukup salin (paste) tautan YouTube yang bersih. Maksud dari tautan bersih adalah tautan tanpa tambahan waktu, share, dan lain-lain.
    Contoh:
    1.       Benar: https://www.youtube.com/watch?v=-GgFdzK1sU8
    2.       Salah: https://youtu.be/-GgFdzK1sU8?t=59s
    3.       Salah: https://www.youtube.com/watch?v=- GgFdzK1sU8&feature=youtu.be&t=59s
  3.       Jika mau memasang konten dari Twitter, Instagram, Facebook, atau sejenisnya, cukup salin tautan sajamaka keseluruhan post akan muncul.
9. Panduan menulis judul
           Judul adalah bagian yang sangat penting dalam sebuah tulisan. Beberapa dari kamu mungkin bertanya, kalau memang sebegitu pentingnya, kenapa dia malah ditaruh di bagian bawah dari panduan? Justru karena judul itu sangat penting, waktu yang paling tepat untuk menyiapkan judul artikelmu adalah ketika tulisan sudah selesai kamu buat dan siap kamu publikasikan. Meskipun memang kadang ada tulisan yang justru berkembang dari sebuah ide judul.
Berikut adalah-adalah panduan umum kami dalam menulis judul:
  1.       Semua kata diawali dengan huruf kapital. Pengecualian untuk kata sambung bersifat partikel seperti di, ke, dari, untuk, dan, atau, dalam, dan lainnya.
  2.       Kata-kata yang perlu ditulis miring di dalam artikel, ditulis miring juga di judul dengan menggunakan kode yang mengurung kata tersebut.
    Contoh:
    1.       Kumpulan Game Android Terbaru Minggu Ini – Ghosts of Memories, Subterfurge, dan Lainnya
    2.       Kumpulan Situs Penyedia Cloud Hosting Lokal untuk Startup
  3.       Penggunaaan tanda kutip di judul merujuk pada istilah yang memiliki arti khusus. Contoh:
    1.       Mengenal Lebih Dekat Deretan “Amunisi” Baru Microsoft
    2.       Nintendo Berencana Menggunakan Skema “Free-to-Start” untuk Game Mobile Mereka Nanti
  4.       Untuk penulisan judul artikel yang berupa daftar, dimulai dengan angka.
    Contoh:
    1.       7Aplikasi Android Terbaik untuk Mencari Teman Kencan.
    2.       10 Game PS4 Terbaik di Tahun 2015
10. Aturan Ekstra
            Berikut adalah beberapa aturan tambahan yang khusus diterapkan di Tech in Asia Indonesia. Aturan ini diciptakan demi menjaga kualitas artikel supaya lebih nyaman dibaca:
  1.       KISS - Keep It Simple. Stupid: Jangan menyampaikan hal yang seharusnya simpel dengan panjang dan ribet. Tujuan utama kita adalah agar pembaca mudah faham, bukan agar kita terlihat pintar.
  2.       Gunakan istilah-istilah yang lebih umum daripada memilih menggunakan kata-kata yang terkesan berat. Kecuali kalau kata berat tersebut memang memiliki fungsi untuk menjelaskan topik dengan lebih ringkas dan baik.
  3.       Hindari mengulangi kata yang sama dalam satu kalimat atau satu paragraf.
    1.       Contoh: Anda sebaiknya tidak melakukan hal tersebut, karena hal-hal semacam itu akan berakibat hal buruk.
    2.       Idealnya: Anda sebaiknya tidak melakukan hal tersebut, karena bila tetap nekat dilakukan akan berdampak buruk.
  4.       Hindari pemakaian kalimat pasif.
    1.       Contoh: Buku itu tidak sengaja terbawa olehnya.
    2.       Lebih baik: Ia tidak sengaja membawa buku itu.
  5.       Usahakan tidak membuat paragraf yang terlalu panjang dan tampak seperti wall of text.
  6.       Menggunakan singkatan seperti “dll” atau “dsb” tidaklah salah, tapi harap dihindari karena fungsinya hanya menunjukkan kemalasan penulis saja.
11. Tautan penting
            Ada juga beberapa daftar tautan-tautan penting yang dapat membantu kita dalam menulis yang baik dan benar:
  •       Kamus Besar Bahasa Indonesia. KBBI yang ada di web diambil dari KBBI edisi ketiga. Versi cetak telah sampai ke edisi keempat dan berisi kurang lebih 12.000 kosakata baru, namun belum tersedia secara online.
  •       Ruang Bahasa Indonesia Bapak Bataone. Sebuah situs belajar bahasa Indonesia untuk orang Jepang. Meskipun ditargetkan untuk orang Jepang, banyak sekali hal yang bisa kita pelajari di sini.
           



Sumber
  1. ·    https://id.techinasia.com/panduan-menulis-tech-in-asia-indonesia
  2.       http://pelitaku.sabda.org/menulis_artikel_ilmiah_populer
  3.       https://aryonelmessi.wordpress.com/2011/02/24/penulisan-ilmiah-2/



Tidak ada komentar:

Posting Komentar